Gudangberita.co.id – Terungkap, Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bikin warga di perkampungan melayu Pulau Rempang tergusur rupanya belum memiliki dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Pemerintah tampak tergesa-gesa meminta warga tempatan ‘angkat kaki’. Tentu hal ini semakin menimbulkan tanda tanya besar. Ada kepentingan apa dibalik proyek prestisius ini?
Direktur Walhi Riau Boy Even Sembiring mengatakan penyusunan AMDAL belum dilakukan. Ini dibuktikan dengan beredarnya undangan yang dikeluarkan BP Batam untuk kegiatan Penyusunan AMDAL Kawasan Rempang Eco-City.
Undangan itu beredar pada 27 September 2023. Menurut Bou Jerry Even Sembiring, sebelum menetapkan sebuah kawasan harus dilakukan study dan penelitian mengenai tingkat bahayanya. Study itu dilembagakan dalam bentuk AMDAL.
“Penyusunan AMDAL harusnya melalui proses komunikasi dan konsultasi kepada masyarakat terdampak untuk mendengarkan pendapat dan tanggapan terkait rencana proyek. Bukan disusun sekadar untuk memenuhi syarat administratif saja,” kata Boy.
Fungsi AMDAL salah satunya untuk menjaga lingkungan hidup berkelanjutan.
“Tidak peduli dengan lingkungan hidup, dengan sejarah, dengan budaya dan dengan 16 kampung tua. Bahlil hanya khawatir dengan investasi Tiongkok di Rempang. Ia memposisikan, sejarah dan peradaban lahirnya Indonesia lebih rendah dibanding investasi, ” kata Boy Even.