Gudangberita.co.id, Batam – Pagi masih muda ketika ketukan keras membangunkan MT dari tidurnya di Kamar 210 Hotel Memory, Jodoh, Batam. Apa yang awalnya hanya malam biasa di kota pelabuhan ini, berubah menjadi babak mimpi buruk yang menghantui laki-laki 28 tahun itu hingga kini. Di balik pintu, tiga pria sudah siap mengobrak-abrik tak hanya kamarnya—tapi juga hidupnya.
Korban, seorang buruh harian lepas asal Lubuk Baja, hanya berniat melepas penat dengan memesan seorang wanita melalui aplikasi MiChat, Sabtu 12 April 2025. Wanita itu memperkenalkan diri sebagai Momo. Tapi di balik nama samarannya, bersembunyi skenario kejahatan yang telah matang disusun.
Momo—belakangan diketahui bernama Asmiatun—meninggalkan kamar dengan dalih anaknya sakit. Yang tidak diketahui korban: ia sedang memanggil “pasukannya.” Pagi harinya, ia kembali, lalu tiba-tiba datang tiga pria: Fajar, Ridho, dan Amsyah. Salah satunya mengaku sebagai suami dari Momo.
“Dia memegang pisau, menodongkan ke leher saya, sementara dua lainnya memukuli dan memaksa saya memberikan pin ATM dan membuka ponsel,” kata MT dalam laporannya ke Polsek Lubuk Baja. Dalam hitungan menit, seluruh tabungan senilai Rp9.750.000 ludes dikuras.