Gudangberita.co.id, Natuna – Bupati Natuna Cen Sui Lan menghadapi tantangan besar di awal kepemimpinannya. Salah satu masalah utama yang harus segera diselesaikan adalah utang daerah yang mencapai Rp180 miliar.
Dalam pidato perdananya di rapat paripurna DPRD Natuna pada Selasa (4/3), Cen Sui Lan menegaskan bahwa efisiensi anggaran harus dilakukan tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Utang dan Efisiensi Anggaran
Sejak dilantik, Cen Sui Lan dan Wakil Bupati Jarmin Sidik langsung dihadapkan pada krisis keuangan yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya. Utang tersebut tidak hanya berdampak pada operasional pemerintahan, tetapi juga menyebabkan keterlambatan pembayaran tunjangan pegawai dan kewajiban kepada pihak ketiga.
“Ini adalah amanah dan berkah. Kita harus bekerja bersama agar efisiensi anggaran yang terjadi tidak berdampak negatif bagi masyarakat Natuna,” ujar Cen Sui Lan.
Ia menambahkan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat turut berimbas pada daerah, termasuk Kabupaten Natuna. Beberapa kementerian mengalami pemotongan anggaran hingga 50 persen, yang juga memengaruhi alokasi dana untuk daerah.
Strategi Pemerintah Atasi Krisis Keuangan
Cen Sui Lan menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mencari solusi strategis agar pelayanan publik tetap berjalan optimal. Salah satu langkah yang diupayakan adalah melakukan penyesuaian anggaran tanpa mengurangi program prioritas.