NatunaZona Headline

Pemkab Natuna Bingung, Bayar Utang atau Tunjangan ASN?

2810
×

Pemkab Natuna Bingung, Bayar Utang atau Tunjangan ASN?

Share this article
Ilustrasi
banner 468x60

Gudangberita.co.id, Natuna – Keuangan Kabupaten Natuna sedang berada di titik kritis. Dengan utang daerah yang membengkak hingga Rp 180 miliar, muncul pertanyaan besar: apakah ASN di Natuna masih akan menerima tunjangan penuh seperti sebelumnya?

Advertisement
Example floating
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Natuna, Suryanto, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama defisit adalah besarnya belanja pegawai yang mencapai 40% dari total APBD.

Baca Juga:  Ekonomi Kabupaten Natuna: Ketergantungan pada Belanja Pegawai dan Dampak Krisis Keuangan Masyarakat

Bahkan, tunjangan ASN di Natuna menyedot Rp 15 miliar per bulan, menjadi beban berat bagi kas daerah yang semakin menipis.

“Tunjangan pegawai ini diberikan berdasarkan kemampuan keuangan daerah. Kalau tidak mampu, bagaimana?” kata Suryanto.

Tunjangan ASN 14 Bulan, Bukan 12 Bulan

Kondisi semakin pelik setelah ditemukan bahwa pada tahun 2024, ASN di Natuna menerima tunjangan hingga 14 bulan, padahal seharusnya hanya 12 bulan. Keputusan ini menambah beban daerah sebesar Rp 30 miliar, yang berkontribusi pada membengkaknya utang.

Baca Juga:  Duka di Polda Kepri: AKBP Arikawati Gugur dalam Kecelakaan Tragis

“Seharusnya tunjangan hanya 12 bulan, tapi ada tambahan pembayaran 2 bulan yang membuat keuangan daerah semakin berat,” jelasnya.

Pendapatan Daerah Menurun Drastis

Di sisi lain, pendapatan asli daerah dari tambang pasir kuarsa mengalami penurunan signifikan.