Batam – Ibu-ibu di sejumlah perumahan di Kelurahan Patam Lestari, Kecamatan Sekupang, sejak 3 bulan terakhir harus begadang. Mereka menunggu air SPAM Batam mengalir untuk menampung hingga mencuci malam hari.
“Capek memang, malam harus nungguin air ngalir. Baru bisa nampung. Nyuci baju dulu. Kadang hidup jam 2 malam, lalu mati lagi jam 6 pagi. Kalau gak gitu susah,” ucap Sari, ibu rumah tangga warga, Woodland Harmoni, Jumat (16/6/2023).
Kondisi ini sudah dialaminya sejak habis Ramadhan 2023 lalu. “Ya kondisinya memang gitu. Kadang warga juga ribut, rebutan dapat air tangki yang gak jelas kapan datangnya. Itu pun lewat Pak RT,” ucapnya.
Warga lainnya, Halimah di RT 01/15 Perumahan Siriaon Indah berharap kondisi layanan air bersih bisa membaik. Pasalnya menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Ini sejak habis puasa kemaren. Saya memang begadang. Kalau dulu memang ada juga mengalami air mati, tapi nggak separah sekarang,” ucapnya.
Halimah pun tak bisa berleha-leha. Ia harus standby saat air mengalir malam itu. Selain memiliki anak yang masih balita, aktivitas lainnya bisa terganggu jika persediaan air bersih di rumahnya kosong.
“Kalau bisa beli tandon mungkin sudah saya beli. Tapi kan itu lumayan harganya. Saya pernah gak nampung air, terpaksa dua hari cucian numpuk. Kalau ke laundry lumayan juga pakaian sebanyak itu,” ucap ibu tiga anak tersebut.
Rubini, warga lainnya mengatakan air yang hidup pun kadang berbau dan berlumpur. Setidaknya ada 171 warga di RT tersebut yang mengalami nasib serupa.
![](https://gudangberita.co.id/wp-content/uploads/2023/06/IMG-20230616-WA0043-700x400.jpg)
“Iya pas hidup itu airnya kotor. Makanya saya saring lewat selang,” terangnya, sambil menunjukkan sebuah selang yang ditutup dengan bahan sejenis kain.