Gudangberita.co.id, Natuna – Pencarian dua nelayan asal Kecamatan Serasan yang hilang dari Kapal Antarega I kini memasuki hari keenam.
Operasi SAR yang digelar terus menerus dihadapkan pada cuaca ekstrem yang menggulung semangat tim penyelamat dan keluarga korban. Angin kencang dan gelombang setinggi beberapa meter menjadi lawan tak kasatmata yang menunda harapan akan kabar baik.
Sejak Jumat (10/1), upaya pencarian Tim SAR Gabungan yang melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Pos SAR Sintete, serta para nelayan lokal, harus menembus badai dan ombak yang menggempur Pantai Tanjung Api, Temajuk, Sambas.
“Gelombang kuat dan angin kencang benar-benar mempersulit kami,” ujar salah satu anggota tim SAR dengan wajah kelelahan. Di Serasan, koordinasi pencarian pun terganggu. Banyak nelayan lokal yang memilih bertahan di daratan, menunggu cuaca membaik. “Laut seperti sedang murka,” ujar seorang nelayan.
Abdul Rahman, S.E., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), mengakui betapa sulitnya situasi. “Kami terus berupaya. Meski kondisi cuaca buruk, semoga usaha tim SAR kita di lapangan mendapat petunjuk berarti,” katanya.
Berkali-kali Abdul Rahman dan timnya memeriksa laporan cuaca dari BMKG yang menunjukkan tantangan besar di titik-titik pencarian. Namun, keyakinan mereka tak goyah. Setiap ombak yang dihadapi adalah langkah menuju kepastian.