NatunaUnikWisataZona Headline

Menguak Misteri Makam Kuno di Pulau Subi Natuna

175
×

Menguak Misteri Makam Kuno di Pulau Subi Natuna

Share this article
Batu nisan di makam kuno yang ditemukan di Pulau Subi Natuna. (dok. Gudangberita)
banner 468x60

Ranai – Situs makam kuno Siti Balqis di Pulau Subi diyakini ada kaitan dengan sejarah kerajaan islam Sulu di Filipina. Beberapa waktu lalu sempat dilakukan penelusuran oleh pihak kecamatan menarik benang merah sejarah makam yang penuh misteri ini.

Memang, selama ini belum ada cerita yang menuliskan tentang adanya kerajaan terkait makam itu. Romi R Novik pernah menjabat sebagai Camat di Pulau Subi.

Ia mengatakan jika cerita Siti Balqis dari penuturan tetua-tetua lama di Subi ialah salah satu putri bangsawan dari negeri seberang Malaysia atau Brunei.

Baca Juga:  ASN dan Kontraktor Natuna Galau: TPP dan Dana Proyek Belum Cair Menjelang Akhir Tahun 2024

Baca juga: Kodok Langka Sebesar Jari Kelingking di Serasan Bikin Penasaran Peneliti Jepang

Hal tersebut tergambar dari ciri-ciri makam yang menunjukkan status sosialnya. “Subi sendiri belum pernah ada catatan sejarah tentang adanya sebuah kerajaan,” ucapnya.

Tahun tarikh yang terbaca sementara itu adalah 1224 H. Ciri makam keturunan bangsawan biasanya tinggi dan besar nisannya. Terletak di tempat ketinggian.

Baca Juga:  Misteri Kematian Dewi Angelina di Natuna, Polisi Lakukan Autopsi

Ia membandingkan peletakan makam para bangsawan islam terutama di Jawa, yang memiliki ciri khusus seperti dibangun di atas perbukitan, diletakkan berkelompok-kelompok menurut hubungan kekerabatan, diberi batas tembok dan terdapat gapura pada pintu masuk.

Baca juga: Kisah Raden Sadjad Pilot Pesawat Pembom RI, Namanya Jadi Bandara Natuna

“Jika dibandingkan, ciri-ciri makam bangsawan islam dan makam siti balqis sudah memenuhi kriteria tersebut karena letaknya di bukit dan diapit oleh dua makam besar. Biasanya adalah pengawalnya,” papar Romi.

Baca Juga:  Ada Apa di Jalan Ganet? Drama Narkoba dan Satpol PP Mencuat

Sayang penelitian hingga kini tak berlanjut. Situs ini bisa saja menjadi wisata sejarah jika punya keterangan alur sejara yang jelas.

“Makam kecil teratas terbaca namanya Sheikh Abdul Sulaiman. Nah gelar Sheikh hanya dapat disematkan pada orang-orang setingkat mufti atau kadi, atau mentri di suatu kerajaan islam. Sedangkan masa yang terdekat pada waktu yang tertulis di nissan itu adalah kesultanan Brunei dan Malaysia,” paparnya.