NasionalZona Headline

Efisiensi atau Penindasan? Pemangkasan Anggaran Picu Demonstrasi Besar

1237
×

Efisiensi atau Penindasan? Pemangkasan Anggaran Picu Demonstrasi Besar

Share this article
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi bertajuk 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (17/2/2025). (Tribunnews/Irwan Rismawan)
banner 468x60

Gudangberita.co.id, Jakarta – Ribuan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” selama dua hari, Senin (17/2) hingga Selasa (18/2/2025), di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

Advertisement
Example floating
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Tagar #IndonesiaGelap menjadi trending topic di platform X pada hari pertama aksi. Ribuan warganet menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik Indonesia yang dianggap semakin memburuk.

Baca Juga:  Pengangkatan CASN 2024 di Natuna Dimulai Mei, PPPK Menyusul Oktober

Gelombang protes ini juga terjadi di Wamena, Papua, di mana aksi mahasiswa menolak program makan siang gratis berujung ricuh setelah demonstran diblokade oleh kepolisian.

Gelombang Protes dan Lima Tuntutan Utama

Aksi yang dipelopori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ini menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap ugal-ugalan dan tidak berpihak pada rakyat. Dalam unggahan di media sosial, BEM UI mengungkapkan bahwa penderitaan masyarakat semakin bertambah akibat kebijakan yang dinilai tanpa basis riset yang kuat.

Baca Juga:  Heboh! Oknum Polisi Polda Kepri Diduga Paksa Tersangka Pinjam Uang Online

Para mahasiswa membawa lima tuntutan utama dalam aksi ini:

  • Mendesak pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
  • Menolak pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang demi menjaga independensi akademik.
  • Mendesak pencairan tunjangan dosen dan tenaga pendidik tanpa hambatan birokrasi atau pemotongan yang tidak jelas.
  • Menuntut evaluasi total program makan bergizi gratis (MBG) dan penghapusan anggarannya dari dana pendidikan.
  • Meminta pemerintah berhenti membuat kebijakan publik tanpa riset ilmiah yang jelas dan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:  12 Kafilah, 12 Malam: Muhibah Ramadhan di Pulau Sededap Menyedapkan Kegiatan Keagamaan

Suara Mahasiswa: Dari Ketidakadilan Hingga Pemotongan Dana Pendidikan