Gudangberita.co.id, Jakarta β Ribuan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” selama dua hari, Senin (17/2) hingga Selasa (18/2/2025), di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Tagar #IndonesiaGelap menjadi trending topic di platform X pada hari pertama aksi. Ribuan warganet menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik Indonesia yang dianggap semakin memburuk.
Gelombang protes ini juga terjadi di Wamena, Papua, di mana aksi mahasiswa menolak program makan siang gratis berujung ricuh setelah demonstran diblokade oleh kepolisian.
Gelombang Protes dan Lima Tuntutan Utama
Aksi yang dipelopori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ini menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap ugal-ugalan dan tidak berpihak pada rakyat. Dalam unggahan di media sosial, BEM UI mengungkapkan bahwa penderitaan masyarakat semakin bertambah akibat kebijakan yang dinilai tanpa basis riset yang kuat.
Para mahasiswa membawa lima tuntutan utama dalam aksi ini:
- Mendesak pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
- Menolak pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang demi menjaga independensi akademik.
- Mendesak pencairan tunjangan dosen dan tenaga pendidik tanpa hambatan birokrasi atau pemotongan yang tidak jelas.
- Menuntut evaluasi total program makan bergizi gratis (MBG) dan penghapusan anggarannya dari dana pendidikan.
- Meminta pemerintah berhenti membuat kebijakan publik tanpa riset ilmiah yang jelas dan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Suara Mahasiswa: Dari Ketidakadilan Hingga Pemotongan Dana Pendidikan