Gudangberita.co.id, Batam – NGO Lingkungan, Akar Bhumi Indonesia sejak 2022 lalu menyoroti perencanaan penanaman pohon Jati Emas oleh BP Batam yang dianggap tidak matang. Kekinian hal itu semakin menuai kecaman dari berbagai pihak akibat pelebaran jalan.
BP Batam yang menanam, BP Batam juga yang menggusur pohonnya sendiri. Empat bulan paska penanaman, ternyata jalan diperlebar.
Sumber pendanaan penanaman pohon Jati Emas tersebut memang bukan berasal dari anggaran pemerintah, namun tetap mesti dipertanggungjawabkan secara moral. Milyaran dana CSR perusahaan-perusahaan tersebut mestinya disalurkan pada program yang lebih baik dan tepat sasaran.
Sebanyak 43 Perusahaan ikut berpartisipasi dengan program Jati Emas tersebut tentu saja meminta pertanggungjawaban atas dana yang digelontorkan.
Perlu diketahui bahwa menjaga lingkungan hidup dan mitigasi climate change bukan saja dengan menanam pohon.
Memberikan edukasi serta environmental campaign diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan etika lingkungan pada masyarakat yang masih rendah. Namun tak kalah penting adalah menghentikan perusakan lingkungan yang sangat masif di Batam.
“Dana untuk advokasi lingkungan yang telah dikeluarkan NGO Akar Bhumi juga cukup besar dalam 4 (empat) tahun terakhir ini dan ini dibiayai secara swadaya,”
Founder Akar Bhumi Indonesia, Hendrik Hermawan.
“Tapi kita dapat melihat perkembangan bagaimana dalam beberapa tahun ini pemerintah pusat sering turun ke Batam akibat temuan dan aduan kami.”