Gudangberita.co.id, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap perkembangan konflik tanah di Pulau Rempang, Batam. Menurutnya sudah 300 kepala keluarga menyatakan bersedia untuk direlokasi.
Hal itu diungkapkan Bahlili usai rapat bersama Presiden di Istana Kepresidenan. Bahlil menyebut, 300 KK yang sudah menyatakan mau direlokasi sudah 1/3 dari total 900 KK penduduk Pulau Rempang.
“Sampai kemarin dari total 900 KK, yang terdaftar kurang lebih sudah hampir 300 KK untuk melakukan pendaftaran sukarela untuk bisa melakukan relokasi,” kata Bahlil, Selasa (27/9/2023).
Bahlil juga menegaskan, warga tak akan direlokasi ke Pulau Galang, melainkan digeser ke lokasi kampung lain yang masih di kawasan Pulau Rempang. Hal itu ditetapkan usai pihaknya mengunjungi pulau tersebut dan bertemu sejumlah masyarakatnya.
“Kemarin saya bertemu tokoh yang dituakan di situ, Pak Darisman, sempat menyampaikan, mereka tidak menolak investasi, mereka membutuhkan investasi. Bahkan ada bahasanya kepada kami bahwa lima kali kiamat pun, menurut Pak Darisman bukan menurut saya, kalau tak ada investasi kampung ini tak akan maju cepat,” cerita Bahlil.
Bahlil merincikan, total ada lima kampung terdampak proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City, yakni Blongkek, Pasir Panjang, Simpulan Tanjung, Simpulan Hulu, dan Pasir Merah. Masyarakat akan dipindahkan ke Tanjung Banun yang jaraknya tak lebih dari 3 km dari lokasi kampung lamanya.