Batam – Drg Feby Faisal, Caleg dari Partai Perindo di Batam mengaku turut menjadi ‘korban’ aliran air tak mengalir.
Sebuah papan bunga dikirimnya ke Kantor SPAM Batam di Batam Centre, Minggu (18/6/2023) oleh Feby.
Di papan Bunga itu tertulis, “aku bisa hidup tanpa suami. Tapi tak bisa hidup tanpa air!”
Saat dikonfirmasi, Feby mengatakan kesal dan muak dengan kondisi mati air yang sering terjadi kini di Batam.
“Iya itu beneran (dikirim). Aku sebagai korban yang airnya mati di area lubuk baja. Dan udah muak juga dengan kinerja SPAM,” sebut Caleg Perindo Dapil 1 Batam tersebut.
Drg Feby Faisal mengatakan pindah ke Batam sejak 2015. Ia mengakui saat itu layanan air bersih di Batam sangat baik saat dikelola ATB.
“Saya di Batam sejak 2015. Saat itu ATB yang mengelola air sangat jernih. Tapi sejak dikelola PT Moya air sangat keruh dan bau. Apa lagi dengar warga Tanjunguncang yang tidak lancar air mati hingga berhari-hari,” ucapnya.
Ia berharap SPAM Batam ataupun Moya harus bekerja lebih baik lagi.
“Sebagai warga saya cuma tuntut direktur moya untuk bekerja dengan baik dalam mengelola air bersih untuk warga, tetapi jika tidak benar juga dalam bekerja silahkan mengundurkan diri,” kesalnya.