Gudangberita.co.id, Batam – “Kalau ada masalah jangan ke Jembatan Barelang ye wak, tapi ke Jodoh – Nagoya saja,” seloroh seorang pemuda di Batam kepada temannya.
Kalimat sindirian itu seakan mengisyaratkan, jika jangan sekali-sekali datang ke jembatan itu dalam pikiran kalut. Apalagi mengakhiri hidup dengan terjun dari jembatan tersebut, jadi maksudnya mungkin masih mending ke tempat hiburan malam di Jodoh-Nagoya.
Namun itu hanya candaan di kalangan kaum muda. Karena kita tahu, cara terbaik untuk menenangkan hati saat banyak masalah adalah dengan memperkuat nilai relijius dalam diri, seperti beribadah dan berdoa.
Jembatan Barelang memang menjadi lokasi yang kerap dijadikan tempat mengakhiri hidup oleh sebagian orang di Batam. Apalagi di pertengahan tahun 2024, kasus loncat di Jembatan Barelang seakan berserial. Entah itu di Jembatan 1, Jembatan 2, Jembatan 4 atau bahkan di Jembatan 6
Terkhusus di Jembatan 1 Barelang, jarang ada yang selamat jika terjun dari jembatan ini. Selain sangat tinggi, arus laut di bawahnya juga kuat. Tak heran jika jasad korban terjun dari atas jembatan ini ditemukan beberapa kilometer dari lokasi, mungkin tersangkut di bakau atau kelong milik nelayan di pulau sekitarnya.