Batam – ‘Tolong bapak wali kota, amankan dulu bandara ini’ ucap seorang netizen merekam video terkait aksi berjalan kaki penumpang pesawat dari Bandara Hang Nadim untuk keluar kawasan yang jaraknya sekitar dua kilometer.
Aksi berjalan kaki dari Bandara menuju titik penjemputan taksi online di luar bandara kini menjadi hal lumrah terjadi. Kekinian seperti diunggah instagram @inibatam.id–social media partner GudangBerita, Rabu (24/5/2023).
Warga berjalan kaki karena tak punya opsi transportasi di ruang kedatangan Bandara Hang Nadim. Hanya ada taksi bandara yang tarifnya cukup mahal ketimbang taksi online.
Taksi bandara sejauh ini punya privilege di kawasan tersebut, yang membuat taksi online dilarang menjemput penumpang yang tiba. Bahkan jika melanggar akan ada denda dan sanksi tertentu.
Jika dilihat dari perbandingan tarif jarak yang sama, taksi bandara ongkosnya Rp 180.000, sedangkan taksi online hanya Rp 62.000, jauh sekali perbedaaan harga.
“Enakan jalan aja lah, biarlah 2 kilometer, yang penting bisa hemat lebih dari Rp 100.000,” ungkap Hendra, salah seorang warga.
Di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat saja misalnya, penumpang punya opsi naik bis Damri yang tarifnya Rp 20-30 ribu. Atau naik kereta Minangkabau Ekpress per orang Rp 10 ribu sekali jalan. Nah di Batam, opsi-opsi seperti ini yang tidak ada