Gudangberita.co.id, Batam – Video warga mengamankan sejumlah patok di kawasan Rempang beredar di media sosial.
Petugas dikabarkan membawa satu truk patok-patok untuk penanda batas wilayah pengelolaan kawasan tersebut, Jumat (25/8/2023).
Namun warga menyetop truk dan aktivitas tersebut. “Patok dibawa satu lori besar dapat diamankan. Truk tersebut sudah pergi. Alasan pengamanan presiden,” ujar warga di video tersebut.
Warga tampak pasang badan terkait rencana pematokan kawasan Rempang. “Kawan kawan seluruh Rempang tolong disweeping (pematokan),” ucap warga.
Nenek Juniah (72) warga Setokok, Rempang, Kecamatan Galang di sela unjuk rasa sebelumnya berharap mereka tidak digusur dalam proyek investasi besar tersebut. Mereka mengaku tak menolak pengembangan wilayah, hanya saja menolajk untuk direlokasi.
“Moyang saya sejak tahun 1917 di sana. Indonesia belum merdeka saat itu. Itu betul betul tanah melayu asli di Setokok. Pokoknya di hinterland Tanjungbanun, Cate, Rempang semua. Saya aja lahir tahun 1951,” ucapnya.
Ia menceritakan bagaimana warga melayu awalnya bertahan hidup di daerah itu jauh sebelum Indonesia merdeka. “Dulu kami berkebun bertahan hidup nanam singkong siput, mencari sagu di Pulau Buru. Paling susah. Namun orang melayu berani bertahan hidup,” ucapnya.