Tekno

Kenali 5 Modus Rekayasa Sosial agar Terhindar Penipuan Online

141
×

Kenali 5 Modus Rekayasa Sosial agar Terhindar Penipuan Online

Share this article
Ilustrasi
banner 468x60

Gudangberita.co.id, Batam – Sejalan tingginya aktivitas di ruang digital, semakin besar bahaya yang mengintai pengguna internet, misalnya penipuan online.

Perusahaan siber Kaspersky melihat social engineering (rekayasa sosial) masih menjadi metode yang paling sering digunakan untuk mengecoh korban, baik dengan cara klasik seperti mengaku perwakilan dari sebuah perusahaan maupun cara terbaru misalnya membajak percakapan.

Advertisement
Example floating
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kaspersky menilai setidaknya ada lima modus rekayasa sosial yang kerap ditemui di dunia maya.

Baca Juga:  Misteri Kepribadian Orang yang Tak Pernah Posting Status di WhatsApp
  1. Mengaku staf teknis

Cara klasik rekayasa sosial yang masih sering dijumpai adalah panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai staf teknis perusahaan. Pelaku menghubungi korban saat akhir pekan dan meminta korban segera datang ke kantor karena mendapati ada aktivitas aneh dari komputer.

Pada modus rekayasa sosial itu, korban mungkin enggan datang ke kantor karena sedang libur. Oleh karena itu, peretas akan menawarkan dukungan teknis palsu untuk menyelesaikan masalah dengan meminta data-data untuk masuk ke sistem perusahaan.

Baca Juga:  OJK Kepri Ingatkan Masyarakat Waspada Penipuan Jelang Idul Fitri 2025
  1. Konfirmasi sederhana

Sebuah kasus peretasan yang menimpa layanan transportasi online di luar negeri bermula dari pesan spam berisi konfirmasi sederhana. Pada kasus itu, peretas yang mengaku sebagai staf dukungan teknis mengirim pesan permintaan autentikasi kepada kontraktor.