Gudangberita.co.id, Batam – Sejalan tingginya aktivitas di ruang digital, semakin besar bahaya yang mengintai pengguna internet, misalnya penipuan online.
Perusahaan siber Kaspersky melihat social engineering (rekayasa sosial) masih menjadi metode yang paling sering digunakan untuk mengecoh korban, baik dengan cara klasik seperti mengaku perwakilan dari sebuah perusahaan maupun cara terbaru misalnya membajak percakapan.
Kaspersky menilai setidaknya ada lima modus rekayasa sosial yang kerap ditemui di dunia maya.
- Mengaku staf teknis
Cara klasik rekayasa sosial yang masih sering dijumpai adalah panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai staf teknis perusahaan. Pelaku menghubungi korban saat akhir pekan dan meminta korban segera datang ke kantor karena mendapati ada aktivitas aneh dari komputer.
Pada modus rekayasa sosial itu, korban mungkin enggan datang ke kantor karena sedang libur. Oleh karena itu, peretas akan menawarkan dukungan teknis palsu untuk menyelesaikan masalah dengan meminta data-data untuk masuk ke sistem perusahaan.
- Konfirmasi sederhana
Sebuah kasus peretasan yang menimpa layanan transportasi online di luar negeri bermula dari pesan spam berisi konfirmasi sederhana. Pada kasus itu, peretas yang mengaku sebagai staf dukungan teknis mengirim pesan permintaan autentikasi kepada kontraktor.