Gudangberita.co.id, Natuna – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna mendapat sorotan tajam akibat dinilai lalai dalam penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Midai.
Pasalnya, setelah satu korban meninggal akibat DBD pada akhir Desember 2024, baru saat ini upaya pencegahan serius dilakukan, menyusul lonjakan signifikan kasus DBD sepanjang Februari 2025.
Tercatat, sedikitnya sembilan kasus DBD telah terjadi, mayoritas menyerang anak-anak, dengan satu pasien dalam kondisi kritis.
Kondisi ini semakin memperburuk situasi karena keterbatasan fasilitas kesehatan, di mana ruang inap Kelas 3 Penyakit Anak RSUD Natuna penuh dengan pasien rujukan dari Kecamatan Midai.
Ketua Komisi I DPRD Natuna, Dardani, menegaskan bahwa Dinkes harus serius menangani endemis DBD ini sebelum berkembang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Jangan sampai musibah ini berkembang menjadi KLB karena kelalaian atau lambatnya penanganan. Pemerintah harus bertindak cepat,” tegasnya.
Dardani juga mengingatkan pentingnya sosialisasi dan penerapan program 3M Plus kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab utama DBD.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna hanya membalas dengan mengirimkan video dokumentasi kegiatan fogging, sosialisasi 3M Plus, serta pemberian obat-obatan. Namun, tindakan ini dinilai terlalu lambat mengingat lonjakan kasus sudah terjadi.