KepriOpiniZona Headline

Catatan Kemelut PWI Kepri: Menunggu Tangan Dingin ‘The King Maker’

416
×

Catatan Kemelut PWI Kepri: Menunggu Tangan Dingin ‘The King Maker’

Share this article
Foto: Ilustrasi
banner 468x60

Oleh: Ikhwanul Arif

AKHIRNYA TERJADI. PWI Kepri terbelah dua. Dualisme kepemimpinan PWI Pusat menjalar tak terbendung ke daerah. Lewat SK bernomor 121-PGS/A/PP-PWI/II/2025 tentang Perubahan Pengurus PWI Provinsi Kepulauan Riau sisa masa bakti 2023-2028, PWI Pusat menunjuk wartawan kawakan Marganas Nainggolan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kepri. Menggantikan Andi Gino yang diberhentikan.

Baca Juga:  Penantian Panjang Warga Batubi: Harapan Baru di Tangan Bupati Natuna Cen Sui Lan

Empat hari setelah penunjukan itu, puluhan wartawan senior berkumpul mendukung Marganas, menandatangani Deklarasi Integritas, menolak penyalahgunaan kekuasaan dan dualisme kepengurusan. “Bagi saya PWI hanya satu,” tegas Marganas di sela-sela deklarasi, Jum’at (14/2/2025).

Logika Marganas Nainggolan mudah dicerna penalarannya. Sebab, ternyata, masih banyak yang salah kaprah, menganggap PWI ada dua. Zulmansyah Sekedang tidaklah mendirikan PWI baru. Ia tak perlu urus perizinan AHU dan segala macamnya. PWI tetap satu, sekali lagi tetap satu.

Baca Juga:  Dahsyatnya Konferprov PWI Kepri: Momentum Besar Pers Menuju Era Baru

Hanya kepengurusannya yang berubah, setelah Dewan Kehormatan memberhentikan Hendry Chaeruddin Bangun (HCB), lalu digelarlah Kongres Luar Biasa yang secara aklamasi menunjuk Zulmansyah sebagai ketua umum yang baru. Kepengurusan PWI dianggap pecah dua, karena HCB merasa tidak bersalah. Itu saja.