Gudangberita.co.id, Tanjungpinang – Di balik deretan lapak ikan, sayuran segar, dan aroma rempah dari lorong-lorong sempit Pasar Tradisional Bintan Center (Bincen), berputarlah roda ekonomi rakyat yang nyaris tak berhenti.
Tak banyak yang menyadari, bahwa denyut aktivitas di pasar yang terletak di kawasan Batu 9 ini ikut menggerakkan aliran uang rakyat senilai Rp240 miliar per bulan.
Jika dikalkulasikan, angka itu muncul dari kebutuhan konsumsi harian masyarakat Tanjungpinang Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, pengeluaran konsumtif warga per jiwa berkisar Rp40.000–Rp65.000 per hari.
Di Tanjungpinang Timur saja terdapat sekitar 83.258 Kepala Keluarga (KK). Maka, total belanja konsumsi di kawasan ini diperkirakan mencapai Rp835 juta per hari.

Ujung dari belanja itu hampir semuanya bermuara di Pasar Bincen, pusat perdagangan tradisional yang telah berdiri sejak awal 2000-an dan diresmikan pada 2003 oleh Pemko Tanjungpinang.
Pusat Ekonomi Mikro Kota Gurindam
Pasar Bincen berdiri di atas lahan seluas 2.342 m², menampung 100 kios dan sekitar 200 lapak, mulai dari ikan, ayam, daging, hingga sayur-mayur dan kebutuhan dapur lainnya. Setiap akhir pekan, pasar ini bisa dikunjungi lebih dari 12.000 pembeli, dan sekitar 5.000 pengunjung di hari biasa.