Batam – Masalah air di Kota Batam kian pelik. Banyak lokasi yang kini mulai kesulitan dengan air bersih yang seakan enggan mengalir dari keran mereka. Warga di sejumlah perumahan kawasan Sekupang, Sagulung yang paling sering ‘menjerit’.
Sejak ditinggalkan PT Adhya Tirta Batam (ATB), layanan air bersih di Kota Batam seakan downgrade di bawah pengelolaan SPAM Batam yang menggandeng PT Moya.
Wali Kota Batam, sekaligus Kepala BP Batam, HM Rudi mengatakan instalasi air bersih di Batam butuh peremajaan. Termasuk sistem perpipaan yang dianggapnya sudah dimakan usia.
Tentunya peremajaan pipa ini butuh anggaran lagi yang tak sedikit. Selain itu juga perlu waktu dan tenaga. Sementara, layanan publik yang menyangkut hajat hidup warga seperti air bersih tak mungkin harus alpa.
Jangankan dalam beberapa waktu, dalam sehari saja warga sangat butuh air bersih untuk kehidupan mereka.
Namun ada hal kontras, PT ATB menegaskan jika jaringan perpipaan yang mereka serahterimakan ke BP Batam beberapa waktu lalu itu dalam kondisi yang sangat baik.
ATB justru menganjurkan BP Batam menambah kapasitas produksi air bersih mengingat pertumbuhan penduduk di Batam yang sangat pesat.
Lantas kenapa BP Batam tak berkoodinasi dengan ATB untuk menyelesaikan masalah ini?