Gudangberita, Batam – Bagi warga Batam, Masjid Agung Batam Center tentu punya banyak kesan. Selain atap limasnya yang unik, lokasinya juga berada di jantung Batam Center (pusat pemerintahan) di Kota Batam, Masjid ini menjadi tempat ibadah yang paling sering dikunjungi umat muslim di Bandar Dunia Madani–julukan Batam.
Hanya, kini warga Batam mungkin saja merindukan pemadangan Masjid Agung Batam Center seperti yang biasa tampak saat Ramadhan-ramadhan lalu. Alasannya mungkin klise. Penampakan masjid kini tak kan seperti dulu. Tapi tentunya Pemko Batam punya konsep lain untuk ini.
Memang atap limas itu kini bakal tinggal kenangan, pasalnya Pemko Batam melakukan revitalisasi masjid dengan mengubah konsep bangunan itu layaknya masjid-masjid lainnya, yakni dengan atap kubah. Sementara konsep limas ditinggalkan.
Revitalisasi
Untuk diketahui, masjid ini mulai dibangun pada 1999, dan rampung 2001. Masjid ini dirancang oleh arsitek tersohor di Indonesia yakni Achmad Noe’man. Achmad pernah pula merancang Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Bandung.
Masjid ini memiliki atap dengan bentuk unik yang berdesain limas segi empat atau seperti piramida.
Bentuk limas sama sisi (teriris tiga bagian) dipilih dengan pertimbangan bahwa bentuk atap yang cocok untuk denah bangunan bujur sangkar, mempunyai persepsi vertikalisme menuju satu titik di atas sebagai simbol hubungan antara manusia dan Tuhan (habluminallah).