Gudangberita.co.id, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah membuka opsi untuk menyetop ekspor pasir silika atau pasir kuarsa. Tujuannya agar Indonesia bisa mengelola pasir kuarsa secara optimal.
“Kita pingin pasir kuarsa dikelola, mungkin tidak menutup kemungkinan ke depan kita juga pertimbangkan untuk kita larang ekspor juga. Ya terserah orang mau protes kita protes aja. Masa negara kita nggak boleh maju-maju,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Bahlil menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia mulai mencari investor di luar sektor nikel dan timah. Menurutnya pasir kuarsa punya prospek yang bagus, dan cadangan pasir kuarsa di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.
Adapun pasir kuarsa adalah bahan baku untuk membangun kaca dan panel surya. Bahlil melihat hal ini sebagai peluang, apalagi energi hijau mulai digencarkan di dunia.
“Ke depan ini dunia kan green energy, pasti membutuhkan ini. Nah perusahaan Xinyi ini perusahaan terbesar di dunia. Dia menguasai market share dunia 20%,” tuturnya.
Adapun beberapa waktu lalu, Bahlil bertolak ke China pada Selasa kemarin. Bahlil mengunjungi fasilitas produksi Xinyi Group, salah satu perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan solar panel, di kota Wuhu.