Batam – Konservasi arkeologi bawah laut memantik rasa penasaran para peneliti nasional di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.
Dilansir dari kkp.go.id, dua lokasi kawasan konservasi pun sebelumnya dipetakan. Lokasi pertama berada di perairan Pulau Batuberian dan lokasi lainnya memanjang ke utara dari Pulau Perantu hingga sampai ke Pulau Kepala.
Mereka digandeng oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut mengkaji rencana zonasi kawasan konservasi laut di Pulau Serasan.
Baca juga: Ini Hasil Penyelidikan Badan Geologi Terkait Penyebab Bencana Longsor di Natuna
Ketua rombongan, Yusuf Arief Afandy, M.Sc. dibantu oleh Desita Anggraeni, S.Si membagi mejadi 2 tim. Tim kelautan yang terdiri dari Rainer Arief Troa, M.Si., Eko Triarso, M.Si., Ira Dillenia, M.Hum dan Tonny Adam Theoyana S.Kel bertugas untuk mengkaji parameter oseanografi dan keberadaan peninggalan artefak bawah laut.
Menurut tim kelautan ini, keberadaan peninggalan sejarah dapat dijadikan indikator penting untuk di-overlay-kan dengan kawasan konservasi. “Karena keberadaannya dapat dijadikan titik awal ketertarikan wisatawan seingga lambat laun dapat dijadikan objek wisata bagi para traveller,” ucap Rainer.