Batam – Kebakaran kapal tanker MT Pablo di perairan lepas pantai Malaysia disebut-sebut menjadi biang kerok limbah hitam di Pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam melaporkan jika bibir pantai yang tercemar hingga 1,5 kilometer dengan garis pantai tercemar berat dengan sepanjang 300 meter. Pencemaran mulai tampak sekitar pukul 07.00 Rabu (3/4/2023) pagi. DLH mengambil sampel koordinat N 01°8’52.55″ dan E 104°8’28.28″6.
Baca juga: Pantai di Batam Tercemar Limbah Minyak Hitam Diduga Akibat Kebakaran Kapal Tanker Asing
Dir Krimsus Polda Kepri, Kombes Nasriadi menduga-duga jika hal ini dampak dari kebakaran kapal tanker yang terjadi di Lepas Pantai Malaysia, Senin (1/5/2023). “Dugaan sementara dari kapal yang terbakar Senin lalu itu,” kata Nasriadi
Dilaporkan media Malaysia, asap hitam tebal akibat kebakaran terlihat di langit dekat lokasi kejadian. Peristiwa ini menimpa MT Pablo berbendera Gabon. Keterangan otoritas Malaysia, kapal tanker itu berada pada rute China menuju Singapura.
Hanya saja hingga kini, negara jiran belum melaporkan adanya kebocoran dampak kebakaran MT Pablo tersebut. Apa memang, minyak hitam yang mencemari pantai di Batam itu karena kebocoran tangker? Tentu hal itu baru sebatas dugaan tanpa data.
Baca juga: 6 Fakta Tak Terduga Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat
Dari sebuah foto yang dilansir media Malaysia Berita Harian, secara visual tak tampak kebocoran minyak dalam jumlah besar usai kapal tanker itu terbakar.
Selanjutnya: Tanker Bocor atau Limbah Musiman?