Gudangberita.co.id, Batam – Unjuk rasa warga menolak relokasi kampung tua di Pulau Rempang rencananya akan berlangsung Rabu (23/8/2023) pagi ini di depan Gedung BP Batam. Bahkan pamflet dan seruan aksi sudah disebar olah Aliansi Pemuda Melayu.
Seperti diketahui, warga setempat kian resah dengan rencana penggusuran di wilayah mereka. Rempang akan dijadikan kawasan ekonomi baru oleh pemerintah. Sejumlah kampung tua berada di kawasan tersebut akan tergusur. Pemerintah sendiri menyiapkan relokasi dan kompensasi bagi warga.
Sebelumnya warga sempat memblokade Jembatan 4 Barelang yang menguhubungkan Pulau Batam dan Rempang pada Senin (21/8/2023) lalu. Mereka menolak tim BP Batam yang akan mengukur lokasi.
Rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth tengah jadi polemik.
Pemerintah pusat memproyeksikan Pulau Rempang sebagai kota baru dengan industri yang berkonsep “Green and Sustainable City”.
Menyikapi wacana tersebut, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, pun berkempatan untuk menyampaikan langsung rencana strategis pengembangan Pulau Rempang ke perwakilan masyarakat Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate, Selasa (22/8/2023).
Berlangsung di Kantor Kecamatan Galang, Rudi menjelaskan jika rencana pengembangan tersebut merupakan proyek strategis nasional yang mesti terealisasi dalam waktu dekat.