Natuna – Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna mencatat sebanyak 4.320 keluarga hidup di bawah garis kemiskinan. Data yang dirilis ini merupakan hasil suvei tahun 2022. Angka itu terus bertambah sejak tiga tahun terakhir.
Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Natuna, Erlita Gariana mengatakan, persentase keluarga di bawah garis kemiskinan terus naik sejak tahun 2020 sebesar 4,43 persen, tahun 2021 naik 4,95 persen dan tahun 2022 naik menjadi 5,92 persen.
“Tren angkanya terus naik, sampai tahun 2022 lalu ada 4.320 penduduk Natuna berada di bawah garis kemiskinan,” jelasnya, Selasa (6/6/2023).
Angka ini muncul berdasarkan sensus ekonomi dan sosial berdasarkan pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Dengan metode statistik yang dilakukan BPS, hasilnya dapat dipercaya dan komprehensif.
“Tren meningkatnya angka kemiskinan ini perlu perhatian pemerintah daerah, kenapa sampai terjadi,” ujarnya.
Dikatakan Erlita, angka kemiskinan dapat disebabkan tingkat inflasi. Masyarakat berpenghasilan tidak seimbang dari kenaikan inflasi saat ini. Perputaran ekonomi di masyarakat sangat rendah. Bahkan tidak memenuhi standar daerah inflasi.
“Dalam hitungan BPS, Natuna tidak masuk daerah inflasi. Karena perputaran ekonominya kurang. Komoditi-komoditi ekonomi kurang. Di Kepri ini hanya Batam dan Tanjungpinang masuk dalam daerah inflasi,” ujarnya.