Gudangberita.co.id, Batam – Kegundahan tergambar di wajah Kakek Harun, warga asli Pulau Rempang. Tak lama lagi ia dan keluarga serta orang kampung di kawasan itu akan direlokasi ke kawasan rusun. Sembari menunggu rumah tipe 45 yang dijanjikan pemerintah dalam program relokasi warga Rempang rampung.
“Direlokasi, tapi kemana? rumahnya nggak (belum) ada, mau dikosongkan. Jadi itu lah yang kami pertahankan. Kalau kami bisa bertahan, kami bertahan. Kalau nggak bisa bertahan gimana gitu? Tak kan mungkin rumah rusun,” katanya sambil menerawang.
Ia tak terbayang harus tinggal berbulan-bulan di rumah susun sembari menunggu proyek perumahan yang dijanjikan itu rampung.
“(Rusun) mana muat, aku dah tengok rumah rusun tu. tak ade bilik, disitu tempat masak, disitu tempat tidur, hanya satu wc dengan tempat tidur, becampur aduk dengan tempat makan. tak ada jelasnya itu,” kesahnya.
Ia mengatakan, alasan ia dan warga lainnya bertahan karena sudah tinggal di kawasan Rempang secara turun temurun.
“Bertahan ini sudah jadi turun temurun disini. Kami nggak nyangka kayak gini, dengar mau digusur. Ini lah kami tesingkir. Padahal tahun 92 disini baru dibangun Jembatan 5 (Barelang). Dulu kami ke Batam aja nggak bisa, harus jalur laut. Makanya dulu kami disini ke Tanjungpinang (belanja dsb). Kalau ada apa-apa ke pinang lah. Mereka baru tahun 2004 (akan menggarap Rempang),” ucap Harun.