Gudangberita.co.id, Batam – Kepala Bakamla Laksamana Madya (Laksdya) TNI Aan Kurnia mengatakan kapal tanker berbendera Iran yang ditangkap di perairan laut Natuna Utara yang merupakan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia itu diduga telah memalsukan Automatic Identification System (AIS).
Kapal tersebut ditangkap saat terciduk tengah melakukan pemindahan barang (transhipment) secara ilegal dan membuang limbah (dumping).
“Yang menarik, kapal kalau masuk perairan kita wajib menghidupkan AIS, ini tanda kapal dinyalakan kita bisa monitor kapal ini. Tapi, kapal ini menyalakan AIS tapi AIS-nya di posisi Laut Merah. Tapi, faktualnya kapalnya ada di ZEE kita,” ucap Aan dalam konferensi pers, Selasa, 11 Juli 2023.
“Ini melaksanakan penipuan atau pengelabuan. Nah ini sesuatu yang baru, jadi kapal yang harusnya menghidupkan AIS posisinya ada di sini, ternyata posisinya di Laut Merah. Ini nanti kita dalami,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menangkap kapal super tanker pengangkut bahan bakar minyak (BBM) berbendera Iran, MT Arman 114, yang tengah melakukan pemindahan barang (transhipment) secara ilegal dan membuang limbah (dumping) di perairan laut Natuna Utara, zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.
Kepala Bakamla Laksamana Madya (Laksdya) TNI Aan Kurnia mengatakan kapal super tanker diamankan beserta nakhoda dan kru kapal, yang seluruhnya warga negara asing (WNA) ke wilayah Batam. Mereka ditangkap saat bergerak ke perairan Malaysia, Jumat, 7 Juli 2023.