BatamBatam Punya CeritaZona Headline

Nekat! Pasutri Ini Berhaji Naik Motor ke Mekkah, Start Jalur Baru dari Batam

380
×

Nekat! Pasutri Ini Berhaji Naik Motor ke Mekkah, Start Jalur Baru dari Batam

Share this article
Pasutri asal kota Bandung naik haji pakai sepeda motor bakal merintis jalan baru, mulai start dari kota Batam menuju Singapura. foto: @CEBOL30_SUMATRA
banner 468x60

Batam – Pasangan suami istri asal Bandung nekat pergi naik haji ke Mekkah dengan sepedamotor. Mereka pun mencoba jalur baru yang start dari Batam.

Pasangan ini sudah berada di Kota Padang dan akan start dari kota Batam menuju ke Singapura.

“Saya akan mencoba merintis jalur baru, yaitu dari kota Batam ke Singapura,” ujar Darmansyah Deva Sani (59) di akun TikTok @CEBOL30_SUMATRA dilihat Kamis, 25 Mei 2023.

Baca Juga:  Duka di Tiban Koperasi: Pasutri Tewas, Anak Selamat dari Reruntuhan Longsor

Rute baru itu terungkap saat pensiunan dosen itu menjawab pertanyaan netizen, apakah ada jalur dari Kalimantan?

“Kalau kita rute Kalimantan itu hanya bisa orangnya, hanya nyawanya aja yang bisa. Kalau unit nggak bisa. Karena dari Serawak itu masuk ke Malaka hanya ada kapal cepat,” ungkap Darmansyah.

“Mungkin seperti itu yang bisa saya sampaikan, jadi biasanya biker-biker lintas negara itu nyebrang dari rute yang sudah biasa. Yaitu dari Tanjungbalai Asahan ke Portland (Malaysia). Itu yang sudah umum,” ungkapnya.

Baca Juga:  BP Batam Dinilai Abaikan Aspirasi Warga Rempang Demi Investasi Triliunan

“Baik itu Biker Indonesia yang keluar negari ataupun biker luar negeri yang mau masuk ke Indonesia itu melalui Tanjungbalai Asahan ke Portland” jelasnya.

“Nah, ini saya akan mencoba merintis jalur lain yaitu dari Batam ke Singapura,” tandasnya.

Sedangkan estimasi biaya Pasutri naik haji pakai sepeda motor dijelaskan sang suami Darmansyah Deva Sani lewat akun TikTok @CEBOL30_SUMATRA, Darmansyah menerangkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan berupa perizinan.

Baca Juga:  Misteri Jasad Terapung di Danau Purna Yudha Nongsa, Fakta Mengejutkan Terungkap

“Yang kita gunakan dari awal itu adalah biaya SIM Internasional, biaya itu Rp3.275.000,” ungkapnya.