Ranai – Kodok langka endemik Pulau Serasan, Kabupaten Natuna sempat bikin penasaran peneliti asal Jepang beberapa waktu lalu. Natuna memang penuh dengan keanekaragaman hayati flora dan faunanya.
Pada 2017 lalu, keberadaan kodok endemik Pulau Serasan tersebut diteliti oleh Munir Mahasiswa S2 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bersama rekannya Mr. Eto asal Jepang.
Baca juga: Warga Batam Menjerit Berhari-hari Air Mati, Haruskah Kepala BP Batam Diganti?
Munir mengatakan, bahwa di Pulau Serasan memiliki jenis kodok asli Serasan yang telah lama ditemukan. Namun untuk memastikan kembali keberaannya maka dilakukan penelitian saat itu.
“Dengan jenis yang hanya ada di Serasan dan itu sudah ditemukan sejak Tahun 1800-an, nama kodok tersebut sudah dikenal dari zaman itu dengan nama Leptobrachella Serasanae ” ungkasnya.
Saat itu mereka melakukan pemetaan sebaran kodok asli Pulau Serasan yang berada di beranda terdepan NKRI tersebut.
Munir dan Mr.Eto mencoba mencari keberadaan Serasanae dan berhasil menemukannya di Dekat Bendungan Desa Payak.
Baca juga: Kisah Raden Sadjad Pilot Pesawat Pembom RI, Namanya Jadi Bandara Natuna
Tedi warga setempat mengatakan, keberadaan kodok tersebut memang sulit untuk ditemukan. Kodok berbadan kecil untuk ukuran dewasa tidak lebih besar dari jari kelingking.