Gudangberita.co.id, Natuna – Sejak 2022 usaha ternak ayam broiler di Natuna lesu. Bahkan di tahun 2024 ini, sejumlah peternak banyak yang menutup usahanya.
Imron, 50, salah satu peternak ayam broiler di Ranai mengaku, penjualan ayam broiler mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir. Bahkan saat ini harus menutup usahanya.
“Penjualan broiler sudah setahun ini pada batas penurunannya, banyak peternak menutup usaha. Biasanya penjualan di pasar dapat mencapai 200 ekor perhari, tapi sekarang tidak lebih dari 10 ekor,” keluhnya kemarin.
Penurunan penjualan broiler disebabkan adanya persaingan harga dengan pengusaha yang memasok ayam beku dari luar daerah.
Imron mengaku sudah mengadukan persoalan yang dialami peternak pembesaran ayam broiler kepada pemerintah daerah. Namun hingga saat ini tidak mendapat respon.
“Sekarang ayam beku dari luar daerah lebih murah sekitar Rp 2 ribu dari broiler segar. Para pedagang lain seperti rumah makan tentu saja memilih lebih murah. Sementara kami tidak bisa menekan harga akibat faktor harga pakan di daerah lebih tinggi,” ujarnya.