Gudangberita.co.id – Israel telah mengumumkan “pengepungan total” terhadap Gaza, memutus pasokan air, makanan dan listrik, ketika militan Hamas mengancam akan mulai membunuh sandera sipil jika pengeboman terhadap wilayah tersebut terus berlanjut tanpa peringatan sebelumnya.
Militan Palestina menculik lebih dari 100 orang dalam serangan multi-front yang mengejutkan dan menewaskan lebih dari 700 orang, menjadikan Sabtu (7/10/2023) sebagai hari paling mematikan dalam sejarah Israel. Media Israel mengatakan pada Senin (9/10/2023) bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 900 orang.
Menanggapi serangan tersebut, Israel telah melancarkan serangan dari udara dan laut, yang menurut petugas medis telah menewaskan 687 warga Palestina di Gaza, sebuah wilayah yang menjadi rumah bagi 2,3 juta orang yang tidak memiliki tempat untuk melarikan diri.
Secara terpisah, sekitar 120 mil di utara Gaza, Israel mengatakan pasukannya telah melawan orang-orang bersenjata yang menyeberang dari Lebanon, sebuah insiden yang meningkatkan kemungkinan terjadinya front kedua dalam perang yang sedang berlangsung.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta oposisi politik untuk bergabung dengan pemerintahan persatuan nasional dan mengatakan serangan “baru saja dimulai”.