Batam – Kisah banjir dahsyat cerita Nabi Nuh sudah bagian yang tertulis di Alkitab dan Al-Qur’an. Menurut kisah, pada tahun keenam ratus kehidupan Nuh, di hari yang telah ditentukan Tuhan, semua mata air samudera menyembur, dan tingkap-tingkap langit terbuka hingga menyebabkan banjir dahsyat.
Tuhan melihat kejahatan merajalela dalam diri manusia di zaman itu dan mengirimkan banjir global. Karena Nuh adalah orang lurus, Tuhan memerintahkannya untuk membangun bahtera bagi keluarganya dan menyelamatkan hewan. Berdasarkan kisah itu, ilmuwan dan para peneliti masih mempelajari akarnya, untuk mendalami apakah banjir Nuh benar-benar terjadi.
“Satu hal yang kita tahu pasti dari geologi adalah bahwa banjir global tidak pernah terjadi,” kata David Montgomery, seorang profesor geomorfologi di University of Washington di Seattle, Amerika Serikat dan penulis ‘The Rocks Don’t Lie: A Geologist Investigates Noah’s Flood’.
“Jika Anda melihatnya sebagai banjir global yang menutupi gunung tertinggi di dunia, maaf, tidak ada cukup air di Bumi untuk melakukan itu,” katanya seperti dikutip dari Live Science, Rabu (17/5/2023).
Jika ‘langit’ terbuka dan semua air di atmosfer turun sekaligus sebagai hujan, planet ini akan terendam, tetapi hanya sampai kedalaman sekitar 2,5 cm, menurut Survei Geologi AS. Itu tidak cukup air untuk menghanyutkan sampan, apalagi bahtera raksasa.