Batam – Pengakuan seorang perawat di Belanda Theodoor V (30) benar-benar mengejutkan. Ia mengaku sudah membunuh sekitar 20 pasien Covid-19. Alasannya cukup aneh, V mengaku kasihan dengan penderitaan pasien yang kritis.
Ia mengaku kala itu bekerja sebagai perawat paru di Rumah Sakit Wilhelmina di Assen (WZA), Belanda.
Departemen Kejaksaan Setempat mengabarkan bahwa V telah ditangkap tiga minggu lalu di rumahnya, setelah mengaku kepada staf saat dirinya dirawat di klinik kesehatan mental.
Jaksa mengatakan, V telah beberapa kali dalam percakapannya dengan staf kesehatan mental bahwa saat menjadi perawat paru di WZA, dia telah mengakhiri hidup 20 pasien sebelum waktunya selama pandemi COVID-19.
“Tersangka diduga melakukan tindakan medis terhadap pasien yang menurutnya terminal dan menderita, tanpa instruksi dari dokter,” dikutip dari Daily Mail.
Tersangka kini telah diperintahkan oleh pengadilan Assen untuk tetap berada di penjara setidaknya selama 30 hari penahanan pra persidangan. Hingga hari ini, V hanya bisa berhubungan dengan pengacaranya.
“Para ahli sedang mencari untuk melihat apakah perbedaan dapat ditemukan dalam catatan medis yang dapat cocok dengan pernyataan tersangka,” kata juru bicara tanpa disebutkan namanya.