Gudangberita.co.id, Natuna – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Natuna mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Natuna dan sekitarnya untuk 30-31 Januari 2025.
Berdasarkan analisis prakirawan BMKG, Asrul Saparudin, gelombang tinggi dipengaruhi oleh peningkatan intensitas penjalaran massa udara dari Asia atau yang dikenal sebagai Monsun Asia.
Kecepatan Angin Capai 50 Knot, Gelombang Hingga 4 Meter
BMKG mencatat pola angin di wilayah Perairan Natuna umumnya bergerak dari Utara hingga Timur Laut dengan kecepatan antara 6 hingga 50 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara serta wilayah utara Kepulauan Natuna dan Anambas.
Dampaknya, gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa perairan:
Tinggi Gelombang 1,25 – 2,5 Meter:
- Laut Natuna
- Perairan Selatan Kepulauan Anambas
- Perairan Selatan Kepulauan Natuna
Tinggi Gelombang 2,5 – 4,0 Meter:
- Laut Natuna Utara
- Perairan Utara Kepulauan Natuna
- Perairan Kepulauan Natuna – Anambas
- Perairan Utara Kepulauan Anambas
- Perairan Subi – Serasan
- Perairan Barat Kepulauan Natuna
- Perairan Timur Kepulauan Natuna
Ancaman bagi Pelayaran, Kapal Ferry Berisiko
BMKG mengimbau agar nelayan dan operator kapal berhati-hati karena gelombang tinggi dan angin kencang dapat membahayakan keselamatan pelayaran. Berikut kategori risiko bagi kapal:
- Perahu Nelayan berisiko jika angin mencapai 15 knot dan gelombang 1,25 meter.
- Kapal Tongkang berisiko jika angin mencapai 16 knot dan gelombang 1,5 meter.
- Kapal Ferry berisiko jika angin mencapai 21 knot dan gelombang 2,5 meter.
- Kapal Kargo/Pesiar berisiko jika angin mencapai 27 knot dan gelombang 4 meter.
BMKG Imbau Warga Pantau Informasi Cuaca
BMKG mengingatkan masyarakat, terutama nelayan dan pelaku usaha transportasi laut, untuk selalu memperbarui informasi cuaca sebelum berlayar. Kondisi cuaca ekstrem dapat berubah dengan cepat, sehingga kewaspadaan menjadi kunci untuk keselamatan di laut.