Gudangberita.co.id, Batam – Bagi Muhammad Iksan (19), ia baru pertama kali coba-coba ‘pesan’ perempuan dari aplikasi MiChat. Tapi yang terjadi justru mimpi buruk paling kelam—yang kini terus menghantui tidurnya.
Via (30), perempuan pekerja seks komersial (PSK) asal Trenggalek, Jawa Timur, yang ditemui Iksan di kamar 201 S Kostel Sagulung, Batam, bukan hanya berakhir sebagai korban pembunuhan, tapi juga menjadi sosok arwah yang terus datang di tidur pelaku.
“Dia datang, mutar-mutarin saya dengan pakaian berdarah,” ujar Iksan, Selasa (3/6/2025).
Mimpi yang ia alami Jam 2 pagi, di ruang tahanan. “Saya langsung gemetar,” ucapnya. Apalagi tak sekali ia bermimpi seperti itu.
Pertemuan keduanya berujung cekcok. Iksan tak bisa membayar tarif Rp 350 ribu yang diminta Via, sementara Via bersikeras menunggu transfer dari adiknya.
Dalam situasi emosional yang memuncak, Iksan yang sudah membawa pisau dari rumah—benda yang biasa ia bawa untuk berjaga-jaga jika pulang malam—mulai gelap mata. Pisau itu disimpan dalam kamar mandi sebelum kejadian.
Percekcokan berubah menjadi kekerasan brutal. Ketika Via mencoba merebut pisau itu, Iksan melakukan penusukan berulang kali—sebanyak 19 luka tusukan mengenai tubuh korban, terutama di bagian pinggang kanan, punggung, dan dada kanan kiri.










