Gudangberita.co.id, Batam – Sebuah pengalaman tak mengenakkan dialami Yusril Koto, seorang warga Kota Batam yang juga penggiat media sosial, saat berusaha menukarkan uang koin hasil celengan anaknya ke Bank Indonesia (BI) Batam Center. Alih-alih mendapat pelayanan yang semestinya, Yusril malah merasa diremehkan dan diperlakukan dengan arogansi.
Kisah Penolakan Uang Koin
Pada Rabu, 11 Desember 2024, Yusril mendatangi kantor Bank Indonesia di Batam Center dengan membawa uang koin pecahan Rp1.000 yang dikumpulkan anaknya selama satu tahun. Total uang yang dibawa mencapai sekitar Rp6 juta dalam satu tas seberat 8 kilogram. Ia berniat menukarkan koin tersebut menjadi uang kertas untuk kebutuhan pulang kampung ke Bukittinggi, Sumatera Barat.
Namun, alih-alih mendapat pelayanan, Yusril mengaku ditolak mentah-mentah oleh petugas keamanan di pintu masuk. “Mereka bilang tidak bisa menukar uang koin di sini (BI),” ujar Yusril saat dihubungi Gudangberita.co.id.
Bahkan, ia diminta untuk menukarkan uangnya di minimarket seperti Alfamart atau Indomaret.
Kekecewaan Yusril semakin memuncak ketika salah satu petugas sekuriti menanggapi dengan sindiran saat ia bertanya soal alternatif lain jika uang koinnya tidak bisa ditukar. “Apakah harus saya buang? Dan mereka jawab, ya buang saja,” cerita Yusril dengan nada kesal. “Saya merasa diremehkan, apalagi saya ini orang tua.”