Gudangberita.co.id, Natuna – Jembatan wisata mangrove Pering di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, kini dalam kondisi memprihatinkan.
Jembatan kayu sepanjang 1.015 meter dengan lebar 2 meter yang membelah hutan bakau ini mengalami kerusakan di beberapa bagian, sehingga membahayakan pengunjung yang melintas.
Jembatan yang dibangun melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,2 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2021 dan diresmikan pada Maret 2022, kini tampak terbengkalai dalam waktu kurang dari tiga tahun akibat minimnya perawatan.
Kerusakan Parah, Pengunjung Kecewa
Sejumlah bagian jembatan mengalami kerusakan serius, mulai dari papan kayu yang patah, bagian jembatan yang mulai lapuk, hingga pagar pembatas yang sudah tidak kokoh. Kondisi ini membuat para wisatawan merasa kecewa.
“Sayang sekali, padahal tempat ini sangat indah. Jika terus dibiarkan, wisatawan bisa enggan berkunjung ke sini,” ujar seorang pengunjung, Husairi, pada Kamis (20/02/2025).
Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Natuna, kawasan mangrove Pering memiliki potensi besar dalam mendukung ekowisata dan menarik wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun, tanpa perawatan yang memadai, tempat ini berisiko kehilangan daya tariknya.