Gudangberita.co.id, Anambas – Suasana haru dan lega menyelimuti Desa Munjan, Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas. Setelah empat hari hilang kontak di tengah lautan luas, dua nelayan muda yang sebelumnya dikira hilang tanpa jejak, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Kisah mereka bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga menyimpan misteri dan keajaiban yang sulit dijelaskan.
Adalah Asrikandi (24) dan Handeri (23), dua pemuda tangguh yang bertolak dari Pulau Selaut (Natuna) menuju Pulau Nyamuk (Anambas) tanpa muatan.

Namun takdir berkata lain. Kapal yang mereka tumpangi tiba-tiba mati mesin di tengah laut, dan tanpa radio komunikasi atau alat darurat lainnya, mereka terombang-ambing hingga 72 mil laut dari Pos SAR Anambas.
Hilang Kontak, Tak Ada Jejak
Saat keberangkatan, tak ada laporan resmi ke pihak berwenang. Satu-satunya yang tahu pelayaran itu hanya keluarga mereka. Begitu hilang kontak selama dua hari pertama, keluarga mulai cemas. Laporan pun disampaikan ke Tim SAR Gabungan, termasuk TNI-Polri, Pos SAR Anambas, BPBD, dan nelayan lokal.
Koordinat terakhir pun menjadi misteri. Upaya penyisiran dilakukan dari udara dan laut, namun hasil nihil—hingga hari keempat, saat muncul kabar mengejutkan: dua nelayan muda ditemukan oleh nelayan setempat, terapung dalam kondisi selamat di koordinat 3° 29′ 00″ N, 107° 24′ 00″ E.