Batam – TNI menaikkan status siaga tempur di Papua buntut penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) yang mengakibatkan satu personel atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan status siaga tempur sebelumnya pernah dilakukan di Natuna.
“Artinya ditingkatkan dari yang tadi itu soft approach menghadapi serangan yang seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April lalu,” kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Gerhana Matahari 20 April, Durasi Paling Lama di Natuna untuk Wilayah Kepri
“Tentunya kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita. Sehingga, naluri tempurnya terbangun untuk itu,” sambungnya.
Yudo mengatakan pihaknya tetap mendahulukan operasi penegakan hukum dengan soft approach, namun dengan tewasnya 1 prajurit TNI maka statusnya ditingkatkan menjadi siaga tempur.
“Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur,” sambungnya.
Baca juga: Ronaldo-Georgina Dikabarkan Retak Gegara Ini
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta anggota TNI/Polri sudah saatnya bersikap tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.