Gudangberita.co.id, Anambas – Cuaca di perairan Matak, Kabupaten Anambas dilaporkan daam kondisi cerah. Tragedi KM Samarinda (7GT) di Perairan Matak, Kabupaten Anambas, Jumat (26/7/2024) petang diduga karena over kapasitas.
“Kapal itu dilaporkan oleng sebelum tenggelam. diduga memang kelebihan penumpang,” ucap Kasi Operasi Basarnas Natuna, Budiman, kepada Gudangberita.co.id.
Pihak Basarnas diungkapkan Budi suda berkoordinasi dengan Syahbandar dan Sekda Anambas dalam proses evakuasi korban.
Tiga orang dilaporkan meninggal dan satu kritis. Ketiga korban tewas yang sudah terdata yakni, Siti Aisyah (69), Reva (20) dan Yurnalisa (46). “Kalau yang kritis belum kami terima,” ucap Budiman.
Sejauh ini ada total ada 40 orang yang berada di KM Samarinda saat tragedi nahas itu. Hanya saja dilaporkan banyak penumpang yang tak terdata. Bahkan ada yang sampai duduk di atas atap kapal.
Tanggapan Syahbandar soal Manifest Kapal dan Over Kapasitas
Terkait tidak adanya menifest kapal, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tarempa, Darlis mengatakan, kapal tersebut memang tidak memiliki manifest.
“Jadi memang ini kapal untuk perjalanan singkat. Tidak ada manifest, seperti kapal dari Tanjungpinang ke Penyengat,” ucapnya, saat dihubungi, Jumat (26/7/2024) malam.