Batam – Pemerintah mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat terdampak bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna. Target rampung Juni 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi usai bencana longsor adalah relokasi permukiman warga. Relokasi dilakukan melalui pembangunan huntap yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah.
Ia menjelaskan, hunian tetap tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi rumah khusus tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Ditargetkan hunian ini akan siap digunakan pada akhir Juni 2023.
“Segera mobilisasi 100 unit RISHA dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor. Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan,” kata Basuki.
Basuki memperkirakan, pembangunan infrastruktur permukiman dapat selesai dalam waktu 3 bulan terhitung sejak lahan siap digunakan. Pembangunan dapat diselesaikan dengan cepat karena metode knock down/merangkai komponen dalam mendirikan RISHA yang relatif cepat. Lokasi huntap juga dilengkapi dengan utilitas antara lain jaringan air bersih, sanitasi dan mushola.
Proses rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya dengan membangun kembali rumah yang rusak, tetapi juga membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.
Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor