“Kami juga berencana untuk memasang spanduk peringatan di area-area yang rawan, seperti sungai dan kolam. Hal ini untuk mengingatkan masyarakat akan risiko yang ada, meskipun air tampak aman,” jelasnya.
Ia berharap, dengan kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang, insiden tenggelam seperti yang terjadi di Sekupang tidak akan terulang.
“Mari kita sama-sama menjaga keselamatan anak-anak kita. Waspada dan pengawasan adalah kunci untuk mencegah tragedi ini terjadi lagi,” tutupnya.
Sebelumnya, Haikal, bocah berusia 8 tahun, dilaporkan tenggelam saat bermain dan mandi di Parit sekitar DAM Sei Harapan kawasan Pondok Pratiwi 3, Kecamatan Sekupang, Minggu (29/9/2024) sore.
Ia tengah mandi bersama empat temannya ketika tragedi ini terjadi.
Warga sekitar berhasil menemukan korban di sungai dan langsung membawanya ke rumah sakit. Namun, sayangnya, saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa lagi.
Menurut saksi mata, korban yang tidak bisa berenang diduga tenggelam di bagian sungai yang lebih dalam, meskipun aliran air terlihat tenang.
“Teman-temannya tidak menyadari korban tenggelam hingga warga turun tangan untuk mencari dan mengevakuasi korban,” ujar saksi.