“TNI-Polri dibantu warga terus berusaha memadamkan api hingga akhirnya sekitar pukul 3 pagi berhasil dipadamkan. Sumber api masih dalam penyelidikan,” ujar Aipda David.
Kebakaran ini kembali menyoroti minimnya sarana penanggulangan darurat di kawasan Sedanau yang dikenal padat permukiman kayu. Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pemadam Kebakaran sebelumnya telah merencanakan penambahan titik hidran baru di wilayah rawan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Natuna, Syawal Saleh, menegaskan bahwa kawasan pelantar dan pasar kedai laut idealnya memiliki lima titik hidran. “Karena lokasi ini padat dan rawan kebakaran, fasilitas darurat harus benar-benar disiapkan,” jelasnya.
Jika pemasangan hidran permanen belum bisa direalisasikan, lanjutnya, opsi lain adalah sistem buka tutup dengan bantuan mesin pompa.
Warga berharap rencana penambahan hidran segera direalisasikan agar peristiwa serupa tidak kembali menimbulkan kerugian besar. Dengan adanya sarana darurat, proses pemadaman bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.

 
									
 
 











